
Dishubkominfo, Singaparna – Banyak anak takut untuk datang ke dokter gigi karena banyak faktor yang mempengaruhi.
Mulai dari faktor phobia melihat alat-alatnya hingga adanya rasa trauma yang diakibatkan dari pengalaman menyakitkan saat datang ke dokter gigi sebelumnya.
Apalagi jika trauma tersebut dialami sewaktu kecil yang dibawa hingga besar, sehingga cukup sulit untuk mengatasinya.
Maka dari itu, drg.Widi Meipina anggota dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Tasikmalaya menjelaskan terkait bagaimana cara mengatasi rasa takut tersebut.
Menurut Dokter Widi, semua hal itu tergantung dari parenting atau cara didik orang tua terhadap anak-anaknya.
Banyak orang tua yang sering mendoktrin anaknya bahwa datang ke dokter gigi itu mengerikan karena berujung akan diberi suntikan.
Dalam imajinasi anak-anak tersebut akan memvisualisasikan bahwa dokter gigi ini menyeramkan.
Hal tersebut akhirnya membuat anak-anak menjadi takut untuk datang ke dokter gigi.
Padahal jika anak kecil tersebut dibiasakan untuk diberi arahan yang baik oleh orang tuanya, maka tidak akan muncul rasa takut untuk datang ke dokter gigi.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk datang ke dokter gigi.
Kemudian biarkan mereka untuk mengamati lingkungan area sekitarnya, mulai dari lihat kursi gigi, lihat dokternya, sampai akhirnya mau untuk naik ke kursi gigi.
“Jadi untuk kunjungan anak-anak biasanya mereka datang pertama itu hanya melihat situasi lingkungannya, dia lihat kursi gigi, lihat dokternya, lalu udah kita nggak apa-apain dulu.” jelas Dokter Widi.
“Nah nanti selanjutnya datang kedua kalinya, jika dia udah mau untuk naik ke kursi gigi, baru itu sebuah tanda takutnya udah mulai hilang,” pungkasnya.
Selain itu, bisa dilakukan dengan penyuluhan kepada orang tua di puskesmas.
Sasarannya mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, hingga ibu yang sudah punya anak remaja.***