
Dishubkominfo, Singaparna – Selama bulan Ramadhan aktivitas olahraga harus tetap jalan agar metabolisme tubuh tetap lancar.
Namun, perbedaan saat olahraga di bulan puasa dengan hari biasanya adalah terkait waktu pelaksanaan serta jenis olahraga yang dilakukannya.
Hal tersebut agar mencegah terjadinya cedera dan dehidrasi saat olahraga di bulan Ramadhan.
Menurut Dokter Yogi Abdul Aziz, waktu terbaik untuk olahraga saat tengah menjalani ibadah puasa adalah sore hari menjelang maghrib untuk berbuka.
“Olahraga saat berpuasa boleh, tetapi dianjurkan untuk olahraga menjelang maghrib saat sore hari,” ujar Dokter Yogi.
Selain itu, Dokter Yogi juga tidak menyarankan untuk olahraga di pagi hari saat perut baru diisi.
Alasannya karena ada indikasi yang bisa menyebabkan dehidrasi dan tidak kuat menahan lapar seharian penuh.
“Dilarang olahraga pagi hari saat perut baru diisi oleh makanan dan minuman, takutnya tidak kuat menahan sampai maghrib hingga akhirnya dehidrasi, itu yang membahayakan,” tuturnya.
Jenis olahraga yang disarankan saat berpuasa menurut Dokter Yogi ini adalah jalan kaki, jogging, atau olahraga ringan lainnya.
Jangan melaksanakan jenis olahraga yang berat seperti cardio atau sepak bola, itu sebaiknya dihindari.
“Buat olahraga yang paling bagus itu jogging dan jalan kaki. Jangan olahraga yang berat seperti cardio dan sepak bola, itu sebaiknya dihindari.” pungkasnya menambahkan.
Semuanya itu dikembalikan lagi pada kondisi tubuh masing-masing, karena kebugaran tiap individu itu berbeda.
Perhatikan juga pola makan dan jenis asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, baik saat berbuka dan saat sahur.
Jangan lupa perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi dan jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan junk food lainnya yang kurang sehat.
Diantaranya makanan pedas, tinggi akan lemak, karbohidrat yang digoreng, minuman bersoda, dan berkafein.***