Ibu hamil dan menyusui berpuasa (Source: Pinterest)
Dishubkominfo, Singaparna – Ibu hamil dan menyusui sering kali menghadapi dilema ketika bulan puasa tiba, apakah dirinya harus ikut berpuasa atau tidak.
Dari sisi ajaran agama islam, ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan dengan diperbolehkannya tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini.
Apalagi jika kondisinya bisa membahayakan kesehatan dirinya maupun janin yang tengah dikandungnya.
Kehamilan membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk perkembangan janin dalam kandungan.
Saat menyusui juga, tubuh seorang ibu tengah memproduksi susu yang tentunya sangat membutuhkan asupan gizi dan nutrisi tambahan.
Pastikan imbangi asupan gizi dan pola makannya selama berbuka dan sahur agar kondisi badan tetap sehat.
Sedangkan dari sisi medisnya, menurut Dokter Yogi Abdul Aziz, ibu hamil atau menyusui diperbolehkan untuk berpuasa.
Selama kondisi tubuhnya sehat dan asupan nutrisinya cukup, maka boleh mengikuti puasa.
“Ibu hamil atau menyusui diperbolehkan puasa. Asalkan dicukupkan terkait asupan makanan dan minumnya. Hal itu menjaga bayi dalam kandungan tetap sehat dan saat menyusui asinya lancar karena tercukupi asupannya,” jelas Dokter Yogi.
Namun, agar lebih jelas dan terarah sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa.
Hal tersebut untuk meminimalisir kemungkinan yang terjadi walaupun kondisi tubuh tengah sehat dan fit.
Utamakan kesehatan ibu dan janin dengan menjaga pola makan hingga asupan nutrisi yang maksimal.***
