Dishubkominfo, Singaparna – Musim hujan selalu membawa kesejukan, tapi juga menyimpan ancaman yang kerap disepelekan seperti demam berdarah dengue (DBD). Gejalanya sering kali dikira hanya flu biasa, padahal dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak segera ditangani.
Kepala Instalasi Sanitasi Rumah Sakit di RSUD KHZ. Musthafa, Vinna Puspitawaty, mengungkapkan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, dan penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
“Nyamuk ini sebenarnya hanya perantara, yang membawa virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia saat menggigit,” ungkapnya dalam sesi wawancara podcast pada Kamis (24/4/2025).
Vinna menjelaskan, cara membedakan antara demam biasa dan demam akibat DBD memang tidak mudah, terutama bagi masyarakat awam.
“Kalau DBD itu demamnya tinggi secara drastis, dapat langsung sampai 40 derajat celcius. Selain itu, biasanya disertai ruam merah di kulit, sakit kepala hebat, ngilu di seluruh badan, bahkan dapat muncul rasa sakit di ulu hati,” jelasnya.
Meski gejala-gejala tersebut menjadi petunjuk awal, Vinna menegaskan bahwa diagnosis tetap harus ditegakkan melalui pemeriksaan medis lanjutan di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kadang orang pikir itu cuma masuk angin atau kecapean, padahal boleh jadi sudah masuk fase serius dari DBD,” tambahnya.
Terkait situasi di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya yang ditangani di RSUD KHZ. Musthafa, Vinna menyebutkan, tren pasien DBD yang dirujuk ke rumah sakit rujukan ini menunjukkan penurunan.
“Memang kami hanya menerima pasien rujukan dari fasyankes tingkat pertama. Tapi dari catatan kami, di Januari 2025 kasusnya cukup tinggi, namun mulai menurun di bulan Maret. Mungkin ini juga dipengaruhi oleh faktor cuaca, karena Januari itu curah hujannya tinggi dan banyak genangan air,” ungkapnya.
Di balik angka penurunan itu, Vinna tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Musim hujan dan lingkungan yang kurang bersih tetap dapat menjadi ladang berkembang biaknya nyamuk pembawa virus.
“Jangan sampai lengah. Pencegahan tetap lebih baik daripada menunggu sakit,” pungkasnya.***