
Dishubkominfo, Singaparna – Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK merupakan salah satu penyakit gangguan pernapasan jangka panjang yang terjadi akibat penyempitan saluran udara di paru-paru.
Kondisi ini bersifat progresif, artinya gejalanya dapat memburuk dari waktu ke waktu jika tidak terdeteksi sejak dini dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Dilansir pada kanal Instagram @ayosehat.kemkes, penyakit ini tidak hanya menyerang para perokok saja. Artinya, PPOK dapat dialami siapa saja terutama mereka yang sering terpapar polusi udara, asap rokok, atau lingkungan kerja yang penuh iritasi seperti debu, asap kimia, dan polutan udara lainnya.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan polusi udara tinggi dan usia di atas 40 tahun juga bisa terkena resiko tersebut karena kerentanan saluran napas meningkat seiring bertambahnya usia.
Paparan tersebut dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan, hingga akhirnya tubuh kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup.
Gejala dini yang bisa diwaspadai oleh para masyarakat pada tahap awal antara lain:
– Batuk berdahak yang tidak kunjung hilang, baik batuk berdahak maupun kering.
– Tubuh mudah lemas yang menyebabkan penurunan produktivitas harian.
– Napas tersengal-sengal dan kesulitan bernafas (sesak) bahkan saat beraktivitas harian.
– Berat badan turun signifikan tanpa sebab yang jelas.
Jika mengalami salah satu gejala di atas, segera untuk cek ke puskesmas terdekat karena deteksi dini lebih baik daripada mengobati.***
